Minggu, 23 September 2012

TEROR MEDIA MAINSTREAM!

pict from inet

TEROR MEDIA MAINSTREAM!

“media-media kau terlalu,
kau jadikan kami ajang sensasi mu,
media-media asal kau tau,
kami kan siap tuk Melawan mu..”

Lirik lagu diatas adalah milik salah satu band Skinhead didepok, yang selama ini vocal melawan aksi ‘menyedihkan’ media maistreem. Jujur, gw suka banget idealisme mereka, setelah beberapa lama, tidak ada perubahan alur dan tetap konsisten! BTW..Bicara media, mengingatkan gw akan fenomena yang masih hangat beberapa waktu lalu! Yups..apalagi klo bukan 
tentang media elektronik yg berlabelkan Metro TV, stasiun televisi swasta yang didirikan oleh PT.Media Televisi Indonesia, mereka resmi mengudara sejak 25 November 2000.

Menurut gw, ngga ada yg istimewa dari media ini, selain beritanya yang ‘kental’ menyudutkan dan jadi alat kampanye sang owner..OMG what the hell! Hingga tiba kabar itu, saat gw lagi asik ngetweet, dan membaca sebuah berita “pola rekrutmen teroris muda “..apaan neh, (dalam hati). Langsung baca..and..tuing..tuing, cuman bisa geleng-geleng dah.. info grafik yang ditayangkan Metro TV tentang bibit terorisme di sekolah, di situ ada 5 pola rekrutmen teroris muda, dan yang bikin gw ‘keder’ saat baca point ke 2, yaitu “pola rekrutmen teroris muda masuk melalui program ekstra kurikuler di masjid-masjid sekolah”?! hah?!  maksud lo, anak-anak SMU yang suka ke masjid sekolah adalah calon TERORIS gitu?!

Gw inget banget, berita ini rame menyebar di dunia maya sejak 14 September, dan langsung menimbulkan polemik..Perlawanan pun mulai bermunculan..dari aksi protes keras via mention akun @MetroTV rame-rame, turun kejalan, sampai ancaman somasi dari para alumni rohis. (keren deh, kompak dan solid banget liatanya)
J

Merasa ‘disudutkan’, (preet)…metro TV pun langsung berkilah bahwa "Info grafik Metro TV soal pola rekrutmen teroris bersumber dr penelitian ilmiah Guru Besar UIN Jakarta, Prof. Dr. Bambang Pranowo!” padahal kata Prof. Dr. Bambang Pranowo, “Andai tahu ada InfoGrafis ini, saya akan melarang tayang, atau akan diubah sesuai penelitiannya!” ckckckckc!

Gw pribadi emang ngga pernah ikut ROHIS, eits..bukan karna gw ngga mau ya, tp emang di tempat gw sekolah (SMP-STM) nya ngga ada eskul ROHIS, jangan kan ROHIS , orang upacara bendera aja  cuman sekali dalam 3 tahun..hahhaaha. “trus klo gitu, ngapain juga lo ikut-ikutan van?”..emang napa? Gak boleh? Masalah buat lo?! Hey boy..ini masalah umat, problem bersama, jangan cupu lo….emang lo seneng ya  liat anak muda yg rajin ke masjid di cap sebagai calon Teroris?, yang rajin baca qur’an di lebelisasi calon teroris, yang berjenggot dan berpeci dikatakan calon teroris, yang..yang..yang..ahh muak gw dengernya, mungkin lo skarang bisa pada ‘cuek’ dengan kisah ini, trus gmana klo ade lo, anak lo, sodara lo, kaka lo, ponakan lo, etc dikatakan CALON TERORIS oleh mereka, para media propaganda yang menjadikan umat ini budak rating. nafsu para pemilik modal dan mendominasi pemikiran yang kontra perjuangan ISLAM!

Dari yang gw pernah baca, Secara Terminologi, simpelnya, Media adalah perantara untuk berkomunikasi, karna kata media tersebut berasal dari bahasa latin ‘Medius’ yang berarti tengah, perantara, atau pengantar. Jadi clear ya..media (Harusnya) tidak punya kepentingan didalam menyampaikan sebuah berita/pesan.. apalagi sampai menyudutkan!!! #Jlebb

Terakhir, gw pengen menyampaikan pesan Mr.Noam Chomsky tentang kritiknya terhadap media mainstreem: Dimanapun, channel-channel radio, televisi komersial pasti hendak membangun keinginan artificial, membuat audiens atau pemirsa menjadi individualis atomistic, menghindarkan mereka dari arena politik dan membidik massa untuk menjadi konsumen, patuh dan mendukung setiap kekuasaan!”

#Karna satu kata dapat merubah dunia,
Ayo manfaatkan media sebelum media memanfaatkan kita!

*gw cuma pekerja industri yg berkawan dekat dengan anak-anak ROHIS.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar