Bismillahirrohmanirrohim …
Mereka adalah bangsa yang picik lagi jahat. Di tengah menjadi
aktor produsen asap mematikan itu, namun di saat itu pula mereka
mengutuk penggunaan (bahkan melarangnya) di negeri mereka sendiri.
Perlu dicatat, Philip Morris, pabrik rokok terbesar di Amerika menyumbangkan 12% dari keuntungan bersihnya ke Israel. Saat ini jumlah perokok di seluruh dunia mencapai angka 1,15 milyar orang, jika 400 juta diantaranya adalah perokok Muslim, berarti umat muslim menyumbang 35% dari jumlah perokok dunia. Laba yang diraih oleh produsen rokok bermerek Marlboro, Merit, Benson, L&M itu setiap bungkusnya pun mencapai 10%. (sumber.www.eramuslim.com)
Perlu dicatat, Philip Morris, pabrik rokok terbesar di Amerika menyumbangkan 12% dari keuntungan bersihnya ke Israel. Saat ini jumlah perokok di seluruh dunia mencapai angka 1,15 milyar orang, jika 400 juta diantaranya adalah perokok Muslim, berarti umat muslim menyumbang 35% dari jumlah perokok dunia. Laba yang diraih oleh produsen rokok bermerek Marlboro, Merit, Benson, L&M itu setiap bungkusnya pun mencapai 10%. (sumber.www.eramuslim.com)
DR. Stephen Carr Leon yang pernah meneliti tentang pengembangan
kualitas hidup orang Israel atau orang Yahudi. Mereka memiliki hasil
penelitian dari ahli peneliti tentang Genetika dan DNA yang meyakinkan
bahwa NIKOTIN akan merusak sel utama yang ada di otak manusia yang
dampaknya tidak hanya kepada si perokok akan tetapi juga akan
mempengaruhi “gen” atau keturunannya.
Pengaruh yang utama adalah dapat membuat orang dan keturunannya menjadi “bodoh”atau “dungu”.
Jadi sekali lagi, jika penghasil rokok terbesar di dunia ini adalah
orang Yahudi ! Tetapi yang merokok, bukan orang Yahudi. Ironis sekali.
Siapakah yang kemudian menjadi konsumen asap-asap rokok buatan Negara
Zionis itu? Anda, teman anda, orangtua anda, atau anak kita? Hanya kita
yang bisa menjawab.
1. Sebatang rokok mengandung 4.000 (empat ribu) zat / bahan kimia berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia, diantaranya:
- aceton, zat penghapus cat
- hydrogen cianide, racun untuk hukuman mati
- methanol, bahan bakar roket
- ammonia, dimethrilnitrosamine, pembersih lantai
- nepthalene, kapur barus
- toluene, pelarut industri
- polonium, bahan bakar korek api
- arsenic, racun mematikan serangga
- cadmium, bahan aki mobil
- carbon monoxide dan bhutane, gas beracun dari knalpot
2. Ada 24 penyakit fatal akibat merokok:
Rokok merupakan salah satu penyebab utama serangan jantung. Kematian
seorang perokok akibat penyakit jantung lebih banyak dibanding kematian
akibat kanker paru-paru. Bahkan rokok rendah tar atau rendah nikotin
tidak akan mengurangi risiko penyakit jantung. Karena beberapa dari
rokok-rokok yang menggunakan filter meningkatkan jumlah karbon monoksida
yang dihirup, yang membuat rokok tersebut bahkan lebih buruk untuk
jantung daripada rokok yang tidak menggunakan filter.
Nikotin yang dikandung dalam sebatang rokok bisa membuat jantung
perokok berdebar lebih cepat dan meningkatkan kebutuhan tubuh perokok
akan oksigen. Asap rokok juga mengandung karbon monoksida yang beracun.
Zat beracun ini berjalan menuju aliran darah dan sebenarnya menghalangi
aliran oksigen ke jantung dan ke organ-organ penting lainnya. Nikotin
dapat mempersempit pembuluh darah sehingga lebih memperlambat lagi
aliran oksigen. Itu sebabnya para perokok memiliki risiko terkena
penyakit jantung yang sangat tinggi.
Nikotin yang terhisap kedalam tubuh manusia akan merusak jaringan sel
tubuh, termasuk yang paling rentan adalah sel otak. Seorang bapak
perokok dipastikan akan mempunyai anak / keturunan yang rendah tingkat
kecerdasannya (bodoh) karena sel otaknya telah tercemari racun rokok
sejak dalam kandungan.
Sebenarnya dengan pemasangan iklan rokok di berbagai Media dan
sebagainya sudahlah tidak mengherankan untuk negeri kita ini, rokok
menjadi raja industri yang bisa melakukan apa saja, bahkan saat banyak
yang setuju dengan pelarangan rokok di Indonesia ternyata ada juga yang
berpendapat “Indonesia Super League” tidak akan ada tanpa rokok.
Sedemikian parahnya rokok “menguasai” Indonesia, sehingga ketergantungan
pemerintahpun begitu tinggi terhadap pajak, bea cukai yang dihasilkan
dari rokok ini.
Coba kita melihat ke dua Negara yang dapat disebut memiliki tingkat
kecerdasan yang tinggi, Israel misalnya? Dan tentunya Singapura yang
menjadi tangan kanan Israel di Asia tenggara saat ini, bukan rahasia
lagi jika Singapura merupakan Negara yang sangat dekat dengan Amerika
dan Israel.
Di Israel, merokok itu tabu! Mereka memiliki hasil penelitian dari ahli peneliti tentang Genetika dan DNA yang meyakinkan bahwa NIKOTIN
akan merusak sel utama yang ada di dalam otak manusia yang dampaknya
tidak hanya kepada si perokok akan tetapi juga akan mempengaruhi “gen”
atau keturunannya.
Pengaruh yang utama adalah dapat membuat orang dan keturunannya
menjadi “bodoh” atau “dungu”. Walaupun, kalau kita perhatikan, maka
penghasil rokok terbesar di Dunia saat ini adalah orang Yahudi! Tetapi
yang merokok, bukan orang Yahudi.
Mengapa?
Inilah yang menjadi Agenda tersembunyi dari Kaum Zionis, masyarakat
Non Yahudi di biarkan merokok dengan sepuas-puasnya, sedangkan mereka
sebagai produsen rokok tidak memakainya, karena selain mereka tahu bahwa
di dalamnya terdapat zat yang merusak sel-sel otak atau kebodohan ,
selain itu untuk merusak generasi non Yahudi.
Berdasarkan terjemahan H. Maaruf Bin Hj Abdul Kadir (guru besar
berkebangsaan Malaysia) dari Universitas Massachuset USA tentang
penelitian yang dilakukan Dr, Stephen Carr Leon. Penelitian DR Leon ini
adalah tentang pengembangan kualitas hidup orang Israel atau orang
Yahudi dengan meningkatkan konsumsi gizi serta larangan merokok,
sedangkan upaya mengkerdilkan bangsa non Yahudi, makanan-makanan perusak
termasuk di dalamnya rokok sengaja diciptakan.
Di Indonesia, fenomenanya lebih sadis lagi. Rokok bukan saja lekat
kepada lelaki dewasa, namun wanita, remaja, hingga ulama. Masih ingat
dalam benak awak media, ucapan KH. Kholil Ridwan dalam deklarasi MIUMI
baru-baru ini. Beliau mengatakan ada dua jenis ulama di Indonesia, ulama
yang tidak merokok dan ulama yang merokok. Bahkan untuk menentukan
fatwa haram rokok di Indonesia masih terjadi silang sengketa.
Negara Singapura sebagai Negara dengan yang memiliki komunitas Yahudi
terbesar di Asia Tenggara, di Singapura para perokok diberlakukan
sebagai warga negara kelas dua, Semua yang berhubungan dengan perokok
akan dipersulit oleh pemerintahnya. Harga rokok 1 pak di Singapura
adalah 7 US Dollar bandingkan dengan Indonesia yang hanya berharga 70
sen US Dollar. Pemerintah Singapura menganut apa yang telah dilakukan
oleh peneliti Israel, bahwa nikotin hanya akan menghasilkan generasai
yang “Bodoh” dan “Dungu”.
Dengan mempertahankan ‘cultur” atau “habbit” merokok, apakah memang
kita ingin melahirkan generasi “Bodoh” dan “Dungu” kelak? Atau sadarkah
kita bahwa kita sedang terperangkap dalam grand design Pembodohan dan
Pedunguan dengan mendewa-dewakan rokok tersebut? Semoga kita semakin
sadar bahwa generasi kita kelak dalam ancaman rusaknya moral karena
kebodohan dan kedunguan yang sedang diciptakan.
STOP MEROKOK!
Wallahu ‘alam
*www.eramuslim.com dan berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar