Mendahsyatkan
pribadi biasa menjadi luar biasa. Inilah kalimat pertama yang saya baca
di cover buku Best Seller ZERO to HERO. Pribadi yang berorientasikan
keikhlasan dalam beramal, sehingga dalam ibadah dan pekerjaannya hanya
ada satu tujuan yaitu Allah.
Beribadah seakan-akan melihat Allah
dan kalaupun dia tidak melihat Allah tetapi dia yakin bahwa Allah
melihatnya. Pribadi inilah yang dikatakan pribadi biasa menjadi luar
biasa. Bukan pribadi cengeng yang hidup dalam kemewahan dan kemanjaan
tapi pribadi yang tegar dan tangguh dan tak pernah kenal lelah.
Karena
sejarah mencatat bahwa orang besar justru lahir di tengah himpitan
kesulitan bukan buaian kemanjaan. Kesulitan hidup mengajarinya cara
bersyukur bukan berhambur, cara berbagi bukan menguli, cara bantu
membantu bukan tipu menipu, cara tolong menolong bukan todong menodong.
Maaf
dikata, bisa dikatakan sekarang generasi agama dan bangsa kita sedang
menuju generasi cengeng, gaya bahasa yang alay dan sedikit lebay.
Misalnya saja penyebutan untuk “sakit” diubah menjadi “atit”. Penyebutan
“sayang” diubah menjadi “cayang” ,untuk “semangat” diubah menjadi “
cemungut” dan masih banyak lagi contohnya, dan saudara semua bisa
menambahkan sendiri kalimat cengeng itu.
Ini baru dari segi bahasa
yang telah menjerumuskan generasi kita menuju generasi cengeng. Belum
lagi apa yang dinamakan dengan bermental cengeng, sedikit-dikit
mengandalkan orang tua, kakak dan kawan. Misalnya ada masalah sedikit
langsung manggil mak/ummi/mami/mama aku sudah tak kuat lagi.
Papa/papi/abi/ayah/abah aku tak sanggup lagi.
Kalau lihat orang
sukses palingan dia andalin bokap nyokapnya, ente belum apa-apa lagi,
lihat tuh bokap gue, lihat tuh paman gue, lihat tuh kakek gue. Kalau
begitu Kapan lihat gue nya??? Sedangkan Imam Ali pernah berkata “ Bukan
seorang pemuda yang mengatakan ini ayahku, tapi pemuda itu adalah mereka
yang berkata ini aku.”
Apa penyebab munculnya generasi cengeng,
salah satunya adalah maraknya lagu-lagu cengeng yang lagi naik daun.
Misalnya kangen band dengan petualang cinta, jangan bertengkar lagi,
mei, sambut aku dengan cintamu. Bahkan dengan keputusasaannya sang
vokalis berkata kalau terus begini maka aku akan pergi. Dan masih banyak
lagi yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Belum lagi
dunia perfilman yang diisi oleh film-film cengeng, yang ditampilkan
hanya masalah cinta, perebutan warisan, kehormatan keluarga dan
kemewahan duniawi yang selalu ditampilkan. Secara tidak langsung ini
akan membentuk pola pikir penonton untuk berambisi menjadi seperti yang
ada di film itu dan akan muncul generasi cengeng yang mengandalkan
segala cara untuk bisa hidup mewah, maka tidak aneh lagi akan munculnya
berbagai kejahatan. Maraknya pencurian yang dilakukan oleh semua kasta
dari pejalan kaki sampai mereka yang memakai dasi.
The win
solution nya adalah mengembangkan potensi diri menjadi manusia super,
hidup keterbatasan bukan penghalang untuk mandiri, loh Rasulullah saja
sudah mulai hidup mandiri ketika usia dini, ditinggal ayah dan ibu
tercinta. Akan tetapi beliau tumbuh menjadi manusia super yang powernya
kita rasakan sampai era internetan ini.
Beramallah maka Allah,
rasul dan orang-orang yang beriman akan melihat amalanmu, karena
seseorang akan memanen apa yang ditanamnya. Tiada kata lain selain
bergerak untuk mewujudkan apa yang menjadi impian dalam hidup. Karena
hari kemarin telah terlewati, hari ini sedang terjadi dan esok hari
masih penuh misteri, maka jadilah pemenang yang mana hari ini lebih baik
dari hari kemarin. Berkarya untuk agama dan bangsa, berdikari untuk
diri dan negeri, bukan hanya ketergantungan kepada nenek moyang karena
kita bukan generasi cengeng. Walahualambishowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar