Selasa, 10 April 2012

Bergabung dalam Komunitas Perlawanan!


Kadang ia menjadi pemenang, pun kadang ia pernah menjadi pecundang melawan musuh abadinya, kedzhaliman. Namun yang pasti dari catatan sejarah adalah kebenaran akan selalu berdiri dan takkan mungkin bisa dipadamkan. Sekalipun para pengikut kebenaran itu ditekan, disiksa, bahkan dimusnahkan. Inilah yang menjadi dalil sejati bahwa kebenaran merupakan hak mutlak milik Allah, yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Kekuasaannya meliputi seluruh alam semesta dan segala isinya.
Islam, sebagai kebenaran yang diturunkan Allah melalui rasul-Nya berjalan dengan sunnatullah seperti itu. Ia berputar seiring arus roda zaman.

Suatu ketika ia menjadi fenomena sejarah yang gemilang. Namun suatu saat yang lain, ia menjadi sesuatu yang ditinggalkan. Satu hal yang pasti, Islam sebagaimana kebenaran itu sendiri, akan terus ada dan berkumandang di muka bumi. Bahkan ia seakan menjadi darah dan nafas yang diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Ia menjadi semangat zaman! Semangat yang tak kenal kata berhenti. Estafet ini mengalir seiring bergulirnya drama manusia di panggung dunia ini.

“Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman seperti kondisi kalian saat ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dengan yang baik (mukmin). Dan Allah tidak akan memperlihatkan kepadamu hal-hal yang gaib, tetapi Allah memilih siapa yang Dia kehendaki…” 
(QS Al Imran: 179)

Itulah yang dikabarkan Allah kepada kaum muslimin pertama yang dididik dalam madrasah RasuluLLah dan terbentuk dalam naungan Al Qur’an. Di atas pundak merekalah dibangun daulah dan pemerintahan Islam yang pertama. Sudah jelas bahwa para pendukung aqidah yang sesungguhnya ini terus bertahan tatkala harus berhadapan dengan tipu daya musuh. Seperti yang diungkapkan Imam Syahid Hasan Al Banna, “Kekuatan yang paling baik adalah kekuatan yang bersama kebenaran. Dan kelemahan yang paling buruk adalah kelemahan yang berhadapan dengan kebatilan”.

Reaksi atas kedzaliman tidak mungkin selalu dihadapi dengan penyerahan total, karena kedzaliman melahirkan kemarahan, kegeraman, kebencian, serta bom waktu yang selalu menunggu untuk membalas kedzaliman itu. Perasaan ini tidak hanya dihinggapi oleh orang2 yang didzalimi, namun juga muncul dalam hati tiap orang yang mencintai keadilan.

Gerakan Islam saat ini menjadi sasaran kedzaliman dimanapun mereka berada. Para pemuda yang masih segar menjadi budak berbagai kebudayaan yang menyesatkan. Hidupnya dilingkupi angan2 semu dan hegemoni materialisme. Para orang tua yang pasrah dengan keadaan, memberikan anak2nya untuk dibentuk dengan pendidikan sesat tanpa arah yang pasti. Kaum wanita dijadikan nafsu birahi yang dibingkis dengan bisnis yang menggiurkan. Sistem mafia menjadi kebiasaan dan aturan yang memasyarakat dari tingkat kecil sampai besar. Di sisi lain, para pejuang kebenaran disulap menjadi para perusuh, ekstrimis, teroris, pembangkang, dan manusia menyimpang oleh para pelaku kedzaliman.

SunnatuLLah terjadi pada setiap aspek kehidupan, seperti memukul air, akan terciprat ke muka sendiri, bagitupun apabila kedzaliman yang memukul setiap aktivitas keIslaman dan setiap gerakan Islam, justru Allah semakin menambah kekuatan para pejuang kebenaran untuk melawan kedzaliman. Mereka berjuang tak kenal lelah membebaskan negeri mereka dari cengkeraman kuku2 manusia2 dzalim. Dalam diri mereka hanya ada satu kata untuk kedzaliman, LAWAN!
(Al-Izzah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar